AI RENUNG SUMBAWA


Sejumlah situs purbakala yang tersebar dibeberapa tempat di Kabupaten Sumbawa, kini kondisinya sangat memperihatinkan dan memerlukan perhatian semua pihak untuk tetap terpelihara. Sebut saja Situs Ai Renung yang merupakan situs pertama yang ditemukan di wilayah Kabupaten Sumbawa.
lokasinya berada dikompleks persawahan Ai-renung. Disekitar tempat ini dahulunya ada sebuah desa yang bernama Ai Renung tidak jauh dari Desa Batu Tering Kec.Moyo Hulu. Nini Kaki atau leluhur masarakat Desa Batu Tering sendiri berasal dari Ai Renung. Dahulu Desa Ai Renung ini merupakan sebuah Desa Besar dan pusat dari sebuah kerajaan kecil diwilayah Moyo Hulu. Disini dahulunya konon bertahta seorang raja yakni Datu Ai Renung. Sebagian masarakat Batu Tering menyebut desa ini sebagai desa loka’ ( desa tua ) bahkan ada yang menyebutnya Desa Talo atau desa yang ditinggal penghuninya pindah ke Desa Batu Tering sekarang.
Setelah dilakukan pemugaran pada tahun delapan puluhan, situs Ai Renung ini sebenarnya sudah dapat dijadikan obyek wisata budaya. Namun untuk menjangkaunya terlampau sulit karena akses menuju tempat ini hanya tersedia jalan setapak. Kendati demikian tidak jarang para mahasiswa dan peneliti asing datang ke Ai Renung, terlebih mahasiswa arkeologi.
Tidak jelas siapa yang dikuburkan didalam kuburan batu itu. Namun dari cerita masarakat setempat bahwa Ai Renung adalah bekas sebuah pusat kerajaan, maka sudah dipastikan kuburan batu itu adalah kuburan raja ( datu ai renung ) dan keluarganya.
Lokasi Kuburan Batu Ai Renung ini, berjarak 5 km dari Desa Batu Tering. Sedangkan untuk mencapai Desa Batu Tering yang berjarak 30 km dari Sumbawa besar, cukup gampang. Ke Desa ini tersedia angkutan pedesaan dengan ongkos sepuluh ribu rupiah atau menumpang ojek ( sepeda motor ) dengan ongkos dua puluh lima ribu rupiah. Jika pembaca berminat ke Ai Renung, anda mesti belok kanan kea rah selatan, sebelum memasuki gerbang Desa Batu Tering. Jika menggunakan roda dua anda bisa langsung menyusuri jalan sepanjang 1 KM sebelum anda harus berjalan kaki dengan waktu tempuh 1 sampai 1,5 jam perjalanan

Sekilas tentang Sumbawa

Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu dari sembilan kabupaten / kota yang berada di Propinsi Nusa Tenggara Barat terletak pada sentral Pulau Sumbawa, yakni pada posisi 116” 42” sampai dengan 118” 22’ Bujur Timur dan 8 “8’ sampai dengan 9” 7’ Lintang Selatan serta memiliki luas wilayah 6.643,98 Km2. disebelah barat Kabupaten Sumbawa perbatasan dengan Kabupaten Sumbawa Barat, disebelah timut dengan Kabupaten Dompu, disebelah utara dengan laut Flores, dan sebelah selatan dengan Samudera Indonesia.
Sejarah Geografis Kabupaten Sumbawa memiliki lokasi yang cukup strategis, karena dari segi ekonomi terletak pada lintas perdagangan yang menghubungkan antara pusat perdagangan yaitu: Surabaya, Makassar maupun NTT. Disamping itu, Kabupaten Sumbawa lerletak pada lintas para wisata yaitu propinsi Bali, Pulau Lombok, dan Taman Nasional Komodo. Kabupaten Sumbawa sangat berpeluang untuk menjadi salah satu pusat pertumbuhan dikawasan Indonesia.

Kesulatana sumbawa dari zaman kemerdekaan hingga daerah swatantra.
Sebagai mana dimaklumi bahwa tana samawa yang disebut kabupaten sumbawa saat ini, sebelumnya merupakan wilayah kerajaan. Setelah masa kerajaan berakhir seiring dengan telah diproklamirkan kemerdekaan negara republik indonesia tanggal 17 agustus 1945, bentuk pemerintahan di tana samawa mengalami perubahan secara terus menerus yang secara kronologis adalah sebagai berikut:

- pemerintah dewan raja-raja tahun 1949-1950
- pemerintahan daerah swapraja tahun 1950-1959, dan selanjutnya tepat pada 22 januari, lahir kabupaten sumbawa yang ditandai dengan dilantiknya sultan sumbawa yang terakhir, Muhammad Kharuddin III menjadi PS. Kepala daerah swatantra tingkat II sumbawa.

Pulau sumbawa dan pulau sumba dijadikan satu dalam bentuk afdeling dengan Ibu kota di sumbawa besar. Asisten residen yang pertama adalah Jan Soun Fandrain, kerajaan sumbawa dibagi dalam 2 afdering yaitu sumbawa barat dan sumbawa timur. Dalam pemerintahan sultan muhammad jalaluddin III (1833 sampai 1931), inilah dibangun istana tua dalam loka. Hal ini sangat dimungkinkan karena sultan Muhammad Jalaluddin III menjalankan roda pemerintahan selama 48 tahun. Ia juga mampu menuruti kehendak belanda. Kini istana tua dalam loka menjadi aset pemerintahan daerah kabupaten sumbawa dalam rangka menjalankan para wisata sejarah.


Setelah ia meninggal pada tahun 1931, kekuasaan raja turun pada putra mahkota yang mendapat gelar sultan muhammad kharuddin III. Pada zaman pemerintahannya menjadi masa peralihan kolonialisme belanda kepada jepang. Ketika perjanjian kalijati ditanda tangani tanggal 9 maret 1942, organisasi-organisasi islam dikabupaten sumbawa mulai mengnut siasat. Organisasi itu antara lain nahdatul ulama, muhammadiyah, dan alirsat. Sementara 3 kerajaan dipulau sumbawa mengambil sikap tegas, menyatakan diri lepas dari kekuasaan belanda. Tepat pada bulan mei 1942, 8 kapal perang jepang mendarat di labuhan mapin dibawah pimpinan kolonel haraichi yang ternyata disambut gembira oleh rakyat.

Agresi militer belanda ke republik indonesia mengakibatkan raja sumbawa mendatangani sebuah perjanjian politik. Baru dengan belanda pada tanggal 14 desember 1948, isinaya antara lain menjelaskan tentang sisa-sisa kekuasaan yang masih dikuasai oleh belanda di sumbawa. Kekuasaan itu ada tiga yaitu bidang pertahanan, hubungan luar negeri dan monopoli antas candu dan garam. Setahun kemudian pemerintahan Indonesia timur berdasar Undang-Undang No. 44 tahun 1949 membentuk daerah satatua federasi pulau sumbawa, yang ditetapkan oleh dewan raja-raja pada tanggal 6 september 1949.
Bookmark and Share
 
Powered By Blogger | Portal Design By Trik-tips Blog © 2009 | Resolution: 1024x768px | Best View: Firefox | Top